MITRA ORGANIK INDONESIA HADIR UNTUK MENJADIKAN PETANI INDONESIA MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA

Rabu, 28 Agustus 2013

Budidaya Padi Organik Pola HCS

Budidaya Padi Organik Pola HCS

Bicara tentang bahan makanan pokok memang tidak akan ada habisnya selagi bumi ini masih berputar, kali ini kami ingin mengulas bagaimana cara menanam padi organik agar hasil panen maksimal seperti apa yang kita harapkan, walau tak segampang membalik telapak tangan namun itu semua bisa kita usahakan dengan belajar/mencari ilmunya setahap demi setahap sampai tercapai apa yang kita harapkan tanpa mengenal putus asa. Baiklah langsung kita mulai cara yang satu ini adalah tanam padi organik pola HCS simak langkah-langkah berikut ini.
Cara pemilihan Benih Padi Organik Pola HCS :

Karena benih merupakan factor penentu kunci keberhasilan yang paling utama dalam bertani padi organik maka pemilihan benih harus dilakukan dengan cermat, tepat, cepat dan mudah agar mengasilkan benih yang bermutu tinggi

Berikut adalah tahapan cara memilih benih padi organik pola HCS :
Benih Padi sebaiknya menggunakan F1
Siapkan ember dan masukan air sebanyak ±8 liter
Tenggelamkan telur bebek/ayam kedalam ember yang berisi air tersebut
Tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit sambil diaduk tapi jangan sampai telurnya pecah sampai telur tersebut mengambang di permukaan (jika telur sudah mengambang ambilah telur tersebut karena telur tadi sebagai alat tes).
Kemudian masukan benih padi kedalam ember berlarutan garam
Buang benih padi yang mengambang karena tidak bisa digunakan sebagai benih yang baik.
Ambilah benih padi yang tenggelam karena benih ini yang siap untuk ditanam.
Bersikan benih yang tenggelam dengan air sampai tidak terasa asin karena habis direndam dilarutan garam dan tutaskan airnya.
Kemudian rendam dengan larutan PHEFOC dengan (perbandingan 1 tutup Phefoc : 5 liter air) selama 15 menit dan keringkan.
Setelah itu rendam kembali kedalam larutan SOT (perbandingan 5 tutup SOT: 5 liter air) selama 24 jam
Tiriskan/peramkan benih padi selama sehari semalam diatas koran atau daun dengan tujuan agar benih tumbuh dengan sempuna dan seragam karena benih yang baik untuk disemai adalah ketika benih sudah terdapat bintik-bintik pada lembaga/embrio dan belum tumbuh akar.

Catatan:

Dengan cara ini kita dapat menghemat benih yang hendak ditanam yaitu sekitar 7-10 kg/hektar dibanding dengan cara konvensional yang memerlukan benih sekitar 15-20 kg/hektar.
Cara persemaian Padi Organik Pola HCS
Olah lahan persemaian dengan membuat bedengan lalu siram dengan larutan SOT dengan perbandinan 4-8 tutup SOT : 15 liter air.(saat disiram bedengan tidak sedang tergenang air/kering)
Batasi lahan bedengan persemaian dengan menggunakan bamboo/plastic disekelilingnya
Setelah persemaian berumur 14 hari cabut dan diikat lalu masukkan kedalam larutan SOT dalam bak atau bisa juga ditaruh diatas tanah yang di genangi air yang sudah di beri SOT agar akar benih padi terkena larutan SOT yang bertujuan setelah ditanam tidak mengalami stress atau layu jadi akan langsung hidup setelah ditanam.
Cara pengolahan lahan Padi Organik pola HCS
Jika lahan yang diolah bekas tanaman padi biasanya masih berserakan jerami bekas panen usahakan ratakan lalu semprot dengan probiotik agar cepat hancur(jangan Dibakar) kemudian lahan langsung diolah tanahnya.
Bajak lahan seperti yang biasanya dilakukan lalu semprot dengan menggunakan PHEFOC (8 tutup PHEFOC : 14 liter air) kemudian genangi air selama 14 hari
Sebelum di garu(pengolahan lahan yang terkhir) taburkan BOKASHI sebanyak 8 kw tiap hektarnya, cara pembuatan bokashi klik disini.
Sehari sebelum tanam siram/gembor degan menggunakan SOT (7-8 tutup SOT : 15 liter air)
Buatlah saluran air/got dengan jarak 3 meter di tepi kanan dan kiri kedalaman 20-30 cm dapa petakan lahan untuk memperlancar sirkulasi air.

Ingat : Pemberian bokashi 8 kw/hektar jika bahan untuk membuat bokashi berasal dari kotoran hewan yang di beri makan dengan pola HCS, jika memakai kotoran hewan biasa sebaiknya bokashi yang dibutuhkan sebanyak 2 ton/hektar.
Penanaman Padi Organik Pola HCS
Setelah proses permaian cabut benih padi dan diikat lalu rendam dengan larutan SOT atau genangan air yang sudah diberi SOT.
Cara penanaman : akar semai di benamkan pada tanah hingga kedalaman 1-2 cm dengan posisi perakaran horizontal seperti huruf “L” yang berfungsi untuk memperbanyak peranakan, mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar.
Penanaman direkomendasikan dengan system jajar legowo dengan rumus 3:1 (25_25_25_40)cm ; 4:1 (25_25_25_25_40)cm; 5:1 (25_25_25_25_25_40)cm. berbentuk bujur sangkar (25×25) dengan jarak tanam seperti ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan akar dan peranakan yang lebih banyak karena persaingan energy matahari, oxygen dan nutrisi.
Cara pemupukan Padi Organik Pola HCS
Pupuk utama local dengan menggunakan kopos jerami, pupuk kandang atau pupuk organic lainnya yang mudah diperoleh.
Penggunaan pupuk anorganik (Urea, NPK dll) dilakukan seperti biasa hanya saja untuk masa tanam pertama dikurangi 70% dari kebiasaannya, masa tanam ke dua dikurangi 80%, masa tanam ke tiga sampai tanaman ke enam dikurang 90%, dan pada tanaman ke tuju jika kondisi tanah sudah terlihat normal sudah bisa lepas dari pupuk anorganik (pupuk berkmia) 100%.
Penggunan Suplemen Organik Tanam (SOT) selain disiramkan ke lahan seperti di atas juga disemprotkan dengan aturan:
Menggunakan ukuran 3-4 tutup botol SOT dilarutkan kedalam 14 liter air, penyemprotan pertama ketika tanaman berumur 5 hari setelah tanam dan dilakukan 3 kali penyemprotan dengan jarak waktu 15 hari sekali.
Waktu penyemprotan dilakukan pada sore hari setelah pukul 16.00 wib atau pagi hari sebelum pukul 07 wib
Arahkan semprotan pada sisi bawah daun karena mulut daun(stomata) pada sisi bawah daun.
Pengaturan Air Tanam Padi Organi Pola HCS

Tanaman padi bukanlah tanaman air, tetapi tanaman yang bertahan hidup dalam kondisi tergenang air. Agar dapat hidup dalam ekosistem basah, padi memerlukan energy yang besar untuk membentuk kantung udara (jaringan aerenchym).

Hasil penelitian para ahli menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan akar pada tanaman padi akan terhambat dengan kondisi penggenangan air. Selama periode tersebut sekitar 70% akar tanaman mengalami degradasi dan kematian.

Perkembangan dan pertumbuhan tanaman padi paling baik adalah dalam kondisi tanah lembab (aerob) selama fase vegetative.

Pengaturan tata udara tanah melalui pemberian air (lembab dan basah secara bergantian) akan meningkatkan keaneka-ragaman dan peranan biota tanah dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan rendamen air 30% sudah sangat ideal.

Oleh karena itu perlu sekali adanya pengaturan pengairan tanaman padi,

sebagai berikut:
Pada fase vegetatif awal pertahankan tanah dalam kondisi lembab.
Pada umur 1-8 hari setelah tanam (hst) keadaan tanah sebaik-nya lembab supaya tata udara tanah tetap baik.
Menjelang (hari ke 9-10 setelah tanam) air digenang 2-3 cm
Pada umur 19-20 hst pemberian air dilakukan untuk memper-tahankan tanah tetap lembab. Kemudian untuk merangsang pertumbuhan akar biarkan tanah sampai retak-retak (tapi tanaman tetap segar).
Pada awal fase pembungaan lakukan penggenangan air sekitar 1-2 cm hingga padi masa susu (sekitar 25 hari sebelum panen).
Pengeringan hingga panen.
Pengendalian Hama Menggunakan Organik PHEFOC
Mengatasi Hama padi Organik Pola HCS



Untuk mengatasi kemungkinan serangan hama padi (Pestisida, Herbisida, Fungisida, dll,), PT HCS telah mengembangkan Pengendali Hama Organik yang bisa diandalkan dan telah terbukti sangat ampuh untuk segala jenis hama yaitu dengan menggunakan PHEFOC. Aplikasinya sebaiknya dilakukan selang seminggu setelah penyemprotan Suplemen Organik Tanaman (SOT)



PRODUKSI padi Organik pola HCS :
Panen tahun pertama sudah bertambah tetapi belum bagitu nyata perubahanya.
Hal tersebut diakibatkan oleh Racun Pupuk Kimia, Saatnya Kita Berbenah janganlah Racuni kembali Tanah Yang Subur Ini !!
Pada tahun berikutnya produktivitas tanaman padi dengan system ini sangat mengagumkan, meningkat sampai di atas 40%-100%. Kenaikan produksi tersebut terjadi karena peningkatan jumlah anakan produktif 30-90 per rumpun, jumlah malai sekitar 40-60/rumpun, panjang malai dan jumlah gabah isi meningkat tajam. Selain itu padinya sudah organik.



Cara Pemanenan padi Organik Pola HCS

Cara pemanenan padi organik dilakukan seperti pada umumnya dengan syarat gabah yang dipanen tidak banyak yang terbuang akibat proses pemanenan seperti menggunakan alat gepnyok yang mengakibatkan gabah banyak yang mencelit diluar area gepnyokan akibatnya mubazir kebuang percuma, direkomendasikan pemanenan dengan cara dieret(menggunakan mesin eret) itu akan meminimalisir gabah terbuang.

Demikianlah pembahasan Cara penanaman padi organik dengan pola HCS dari mulai pembenihan sampai pemanenan semoga bermanfaat bagi para petani yang berkeinginan meningkatkan hasil panennya dan memberi kemakmuran pada kita semua.

Bagi rekan–rekan yang membutuhkan produk-produk Agrokompleks dari PT HCS, Anda dapat menghubungi Stockis HCS !

Add caption


Tidak ada komentar:

Posting Komentar