MITRA ORGANIK INDONESIA HADIR UNTUK MENJADIKAN PETANI INDONESIA MAJU DAN SEJAHTERA BERSAMA

Sabtu, 09 November 2013

KISAH ANAK DESA YANG SUKSES MENJADI MILYADER DARI TERNAK SAPI POTONG


USAHA TERNAK SAPI — Tidak banyak anak muda yang memiliki ketertarikan pada usaha yang satu ini. Selain dipandang tidak bergengsi keuntungan ternak sapi dipandang kurang menggembirakan. Namun berbeda dengan Sutikno WH pria yang akrab di sapa Mas nono ini dengan usaha peternakan sapi telah mengantarkan dirinya sukses dalam bisnis. Jalan sukses usaha ternak sapi Mas nono  dirintis setelah ia merasa enjoy dengan hobby lamanya sebagai anak desa yaitu Ternak Rojo koyo , pada tahun 2005. Berlokasi di desa jatirowo kecamatan Dawarblandong Kab.Mojokerto peternakan sapinya kini berkembang pesat. Di awal usaha ternak sapi, Mas nono memulai sendiri semua pekerjaan beternak sapi, dari mencari rumput, membersihkan kandang dan kegiatan rutin lainnya. Bermodalkan sapi 3 ekor ia merintis penggemukan sapi. Enam bulan kemudian dari sapi yang dipelihara, dijual kembali dengan harga Rp 6 juta kebetulan bertepatan dengan Hari Raya Idul Qurban. Dari keuntungan Rp 18 juta tersebut  Mas nono  mulai merintis kembali tapi kali ini pembibitan sapi yang saat ini sudah berjumlah 45 ekor. “Merawat sapi itu harus dengan ikhlas dan perhatian karena sapi itu juga makhluk Allah,” ujar Mas nono memulai pembicaraan. “Kita akan mengerti akhirnya apakah sapi itu sehat ataukah sakit,” sambungnya. Melihat kegigihan dan semangat Mas nono , Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Mojokerto mengajak Mas nono untuk membuat pilot project peternakan dengan status peminjaman lahan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat bagaimana menjadi peternak yang unggul. Semangat untuk mengembangkan masyarakat dibuktikan Mas nono dengan mengajak pemuda untuk belajar di tempatnya dengan gaji yang diberikan sebesar Rp 750.000/bulan. “Saya tidak mengikat mereka sebagai pegawai, saya harapkan mereka nanti menjadi peternak-peternak unggulan dan menjadikan peternakan sebagai unggulan di daerah kami.” Usaha Tidak Selalu Mulus Tentu saja usaha yang dilakukan tidak berjalan dengan mulus begitu saja. Adapun kendala-kendala yang dihadapi Mas nono antara lain masih enggannya masyarakat khususnya pemuda untuk menggeluti peternakan. Pernah pengalaman beliau memberikan beberapa ekor kambing kepada pemuda-pemuda yang ada di kampungnya tetapi ternyata kambing yang ada dijual atau dirawat oleh orang tuanya. Meskipun demikian, semangat itu tidak pernah padam. “Dari 4 orang anak muda yang ikut saya sekarang dapat menjadi kader-kader muda peternak yang akan memajukan daerah ini,” terang Mas nono dengan bangga. Saat ini Mas nono  telah mempersiapkan lahan seluas 12 ha yang nantinya direncanakan beliau untuk menjadi pusat pembelajaran peternak. Kemauan yang kuat untuk menjadi mandiri serta memandirikan masyarakat sepertinya sangat layak dicontoh. Tidak hanya butuh semangat, dibutuhkan juga kepedulian dari berbagai pihak terutama pemerintah pusat maupun daerah, juga para investor untuk mengalirkan bantuan-bantuannya yang kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan daerah baik sumberaya manusia maupun potensi alam yang ada. ( tulisan ini adalah cita-cita dan keinginan terdalam yang paling mulia dari penulis, Soo... Do'ain ya sobat.Terima kasih.Aminn!!! )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar